Sabtu, 29 November 2008

RSCD (Rumah Sakit Capek Deh……)

Didalam klausula UU 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dijelaskan bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Atas dasar “political will” itu, kita sebagai warga masyarakat tentu wajib bersyukur dan berterimakasih kepada Pemerintah yang senantiasa berupaya untuk “menciptakan” kesehatan yang didefinisikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Selanjutnya dalam Pasal 7 dan 8 UU Kesehatan juga dijelaskan bahwa Pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat serta Pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan fungsi sosial sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap terjamin.

Namun seiring dengan pelaksanaan Otonomi daerah sesuai dengan amanat UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang selanjutnya direvisi dengan UU 12 /2008 bahwa Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kata “otonom” ini cenderung menimbulkan multi tafsir dikalangan “beberapa” Pemerintahan Daerah (eksekutif dan Legislatif), seakan daerah dapat melakukan “improvisasi semau gue” dalam rangka mewujudkan tujuan otonomi daerah.

Lantas apa korelasi antara judul postingan dan “mukadimah” di atas? Sabar fren...,sebentar lagi akan saya ulas …he..he..(macem pakar betulan aza….).

Begini, realita yang terjadi di berbagai daerah kini sedang aktif-aktifnya melakukan inovasi-inovasi untuk mendongkrak perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertujuan untuk “memakmurkan” daerahnya. Namun yang terjadi justru kebablasan....Saking semangatnya mencari sumber-sumber PAD tersebut…hak-hak masyarakat miskin dibidang kesehatan menjadi dikebiri, sehingga sangat wajar jika ada pameo yang menyatakan : orang miskin dilarang sakit!

Sebagai contoh, artikel yang dimuat pada abdimedia.com dan vhrmedia.com pada awal Oktober 2008 yang lalu tentang rencana kenaikan tarif layanan kesehatan RS di Propinsi Jawa Tengah antara 22.5 s/d 400 % dengan alasan naiknya sejumlah harga kebutuhan RS, seperti harga obat, jasa medis, hingga peralatan medis, tidak adanya kenaikan tarif sejak tahun 2003 sampai dengan alasan banyaknya dokter yang memilih membuka praktik di luar RS, karena tarif jasa medis yang “tidak memadai”.

Alasan-alasan diatas sungguh tidak bisa diterima! Bahkan, pada beberapa kesempatan sebelumnya (detikinet.com) Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah mengharapkan Pemerintah Daerah tidak menjadikan rumah sakit dan sektor pelayanan kesehatan masyarakat lainnya sebagai lahan untuk mencari pendapatan asli daerah (PAD). Sebab hal itu akan mempersulit RS melayani kebutuhan kesehatan publik secara maksimal. Berarti, selain tidak "mengindahkan" sang "komandan" kesehatan, Pemerintahan Daerah di Jawa Tengah juga tidak memiliki "sensitivitas sosial".

Atas dasar rencana itu Lembaga Perlindungan Konsumen (LP2K) Jateng mengecam pengesahan Perda tersebut. Koordinator LP2K Ngargono menyatakan pengesahan perda yang mengakibatkan kenaikan tarif pelayanan kesehatan itu membebani masyarakat. Sebagai contoh, tarif rawat inap kelas III di RS dr Moewardi Solo akan naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 55.000 per hari, kenaikan yang sangat fantastis. Padahal notabene masyarakat yang kurang beruntung inilah yang memanfaatkan fasilitas ini, kalau masyarakat ”the have” bisa dipastikan minimal akan menggunakan fasilitas kelas I. "Seharusnya sebelum mengesahkan perda DPRD menerima masukan masyarakat dan memahami tiga hal, yakni perhitungan biaya operasional serta kemampuan dan kemauan masyarakat. Ini malah memanfaatkan momentum Jamkesmas yang menanggung biaya pengobatan masyarakat miskin, sehingga pemerintah menaikkan tarif tidak tanggung-tanggung," kata Ngargono.

Kaitannya dengan hal ini (walau berbeda kasus) mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Hasbullah Thabrany (solusihukum.com) menyatakan pemerintah seharusnya menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, bukan mengambil keuntungan finansial dari layanan kesehatan rakyat. Pelayanan kesehatan dan pendidikan disepakati sebagai hak asasi manusia, dan pemerintah bertanggung jawab menjamin akses seluruh penduduk.

Hasbullah mencontohkan, Institut Jantung Nasional di MALAYSIA berbentuk swasta, tetapi pemerintah membayar tagihannya. Penduduk hanya membayar 100-200 ringgit Malaysia (26,3-52,6 dollar AS) untuk bedah jantung. Di THAILAND, rumah sakit pemerintah dijadikan korporasi, yaitu organisasi publik, tetapi penduduk dicakup asuransi kesehatan. Mereka yang tak memiliki asuransi kesehatan akan ditanggung health security office lewat kebijakan 30 bath (0,9 dollar AS). Orang hanya membayar 30 bath atau kurang dari Rp 10.000 per kunjungan ke pelayanan kesehatan untuk semua penyakit. Di negara seperti JEPANG dan KOREA SELATAN tidak boleh ada rumah sakit yang bersifat cari untung meski didirikan oleh swasta. Sedangkan di INDONESIA, pemerintah justru cari untung dari rasa sakit yang diderita rakyatnya.

Dalam kaitannya dengan kenaikan retribusi kesehatan dengan contoh kasus di Propinsi Jawa Tengah ini, walaupun tidak menyalahi ketentuan tentang perundang-undangan Retribusi Daerah (PP 66/2001) seharusnya Pemda beserta DPRD tetap mengacu pada prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi jasa umum yang didasarkan pada kebijaksanaan daerah dengan tidak hanya memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, tetapi juga KEMAMPUAN MASYARAKAT dan ASPEK KEADILAN.

Apapun yang terjadi, fungsi dan peranan dari sebuah Rumah Sakit tidak boleh bergeser kearah ”profit motive”. Apabila Rumah Sakit Umum (RSU) milik Pemerintah dijadikan sebagai “ATM” bagi pemerintah, alamat….....kalau di Jakarta ada RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), kalau di Jawa Tengah mungkin akan ada RSCD........ RUMAH SAKIT CAPEK DEEHH.......TUUUUOLOOOOONGGGGGG!

Tiada gading yang tak retak ...

Rabu, 26 November 2008

Membeli Penipu !


Pada hari senin, 24 Nopember 2008 yang lalu, saya kebetulan mengikuti rapat dinas ke luar kota (makanya dq off bertamu ke rumah temen2..sorry yaahh n trims atas kunjungannya semua, eh..kunjungan semuanya). Acara dimulai pukul 15.00 WIB, sembari menunggu acara dimulai (karena kebetulan masih pagi, iseng-iseng saya menonton televisi). Ada berbagai macam acara yang ditampilkan oleh berbagai stasiun televisi, ada acara berita-berita, hiburan musik, talkshow sampai dengan acara “pengungkapan kasus”. Pada acara terakhir ini saya sangat tertarik, apalagi nama acara tersebut cukup “menjual dan menantang”…Membeli penipu!

Acara yang ditayangkan oleh stasiun TV swasta itu saya saksikan dengan seksama (tapi tidak dalam tempo yang sesingkat-singkatnya…he…kayak proklamasi aja)! Acara itu mengungkap kasus pengoplosan minyak goreng yang marak berlangsung di tanah air. Saya sangat salut dan memberikan apresiasi kepada Stasiun TV itu yang telah memberikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai hal modus penipuan yang berlangsung di sekitar kita….

Tetapi setelah kira-kira setengah tayang, saya langsung terkejut, karena acara yang berdurasi kurang lebih 30 menit itu (dari pukul 08.00 WIB s/d 08.30 WIB), ternyata menurut saya SANGAT TIDAK MENDIDIK dan bukan hanya sekedar menginformasikan tindakan preventif kepada masyarakat/penonton…tapi justru acara yang MENGAJARKAN MASYARAKAT UNTUK MENJADI PENIPU.

Mengapa saya katakan demikian, karena sangat jelas dan terinci apa-apa saja bahan yang dibutuhkan untuk mengoplos minyak goreng curah yang bercampur dengan oli bekas dan (saya sensor kek film "anu" aja…ada 2 bahan lainnya) serta cara membuatnya secara detail dan rinci.

Untuk itu, saya mengajukan seperti PETISI…(macem hebat aja…, memangnya saya siapa?!)? kepada Stasiun TV itu untuk hendaknya menanyangkan acara yang benar-benar berkualitas, bukan justru menjadikan acara itu sebagai pembuka “inspirasi” bagi orang-orang untuk berbuat jahat. Bayangkan, apa yang terjadi kalau minyak goreng bekas, tambah oli bekas tambah ………..masuk ke dalam tubuh kita....! Sangat wajar kalau pada saat ini muncul berbagai penyakit “aneh-aneh” yang sesungguhnya disebabkan oleh ulah kita sendiri.

KPI…saya tunggu sikapmu, jangan hanya berani sama MAS TUKUL! Teman-teman gimana niy…masa’ kita biarin aja.....atau kita harus bersikap EGP…..?????

Tiada gading yang tak retak ...

Minggu, 23 November 2008

Narsis woii..

saya baru saja menemukan situs yang membuat saya lebih semangat untuk menjalani hidup lebih hidup(iklan..iklan..hehhee),.dibalik nama yang diberikan orang tua kamu ada maknanya tuh menurut situs tersebut,berdasarkan situs tersebut nama saya MUHAMMAD REZA mengandung arti demikian,(silahkan artikan sendiri yah)

You are confident, self assured, and capable. You are not easily intimidated.
You master any and all skills easily. You don't have to work hard for what you want.
You make your life out to be exactly how you want it. And you'll knock down anyone who gets in your way!

You are a very lucky person. Things just always seem to go your way.
And because you're so lucky, you don't really have a lot of worries. You just hope for the best in life.
You're sometimes a little guilty of being greedy. Spread your luck around a little to people who need it.

You are truly an original person. You have amazing ideas, and the power to carry them out.
Success comes rather easily for you... especially in business and academia.
Some people find you to be selfish and a bit overbearing. You're a strong person.

You are usually the best at everything ... you strive for perfection.
You are confident, authoritative, and aggressive.
You have the classic “Type A” personality.

You are balanced, orderly, and organized. You like your ducks in a row.
You are powerful and competent, especially in the workplace.
People can see you as stubborn and headstrong. You definitely have a dominant personality.

You are wild, crazy, and a huge rebel. You're always up to something.
You have a ton of energy, and most people can't handle you. You're very intense.
You definitely are a handful, and you're likely to get in trouble. But your kind of trouble is a lot of fun.

You are friendly, charming, and warm. You get along with almost everyone.
You work hard not to rock the boat. Your easy going attitude brings people together.
At times, you can be a little flaky and irresponsible. But for the important things, you pull it together.

You are incredibly wise and perceptive. You have a lot of life experience.
You are a natural peacemaker, and you are especially good at helping others get along.
But keeping the peace in your own life is not easy. You see things very differently, and it's hard to get you to budge.

nah penasaran ingin mendapatkan penilaian seperti saya seperti ini,silahkan KLIK INI..AYO SEGERA DI KLIK

Jumat, 21 November 2008

Menyambut Hari (Kesedihan) Guru Nasional

Beberapa hari terakhir ini dunia pendidikan di Indonesia kembali tercoreng, setelah mencuatnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru SD berinisial ERP yang mengajar di SD Negeri SDN 152987 Sipan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (hariansib.com).

Tak kurang sudah 15 kali pencabulan dilakukan oleh sang guru kepada 2 orang muridnya sejak ia mulai melakukan aksinya pada September 2007 hingga 8 Nopember 2008. Kasus pencabulan yang dilakukan oleh pak guru ERP ini dilakukan diberbagai tempat, mulai dari ruang kelasnya (dihadapan murid-muridnya) sebanyak 14 kali , hingga “memakai” ruang kepala sekolah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Polisi kisah ini diawali karena ERP terangsang melihat celana dalam sobek salah satu murid yang menjadi korbannya/Fetishism (memiliki minat seksual yang terkait dengan bagian tubuh yang hidup seperti rambut perempuan, atau obyek-obyek mati seperti pakaian dalam perempuan), hingga terjadilah hal-hal yang sangat tidak terpuji ini.

Apalagi sang korban adalah jelas-jelas merupakan anak didik yang masih sangat belia, sehingga hal ini dapat dikategorikan sebagai pedofilia (kelainan seksual berupa hasrat ataupun fantasi impuls seksual yang melibatkan anak di bawah umur).

Mengapa Pedofilia ini terjadi ? Dan hal apa yang menyebabkannya? Para pelaku pedofilia seringkali menandakan ketidakmampuan berhubungan dengan sesama dewasa atau adanya ketakutan perempuan untuk menjalin hubungan dengan sesama dewasa. Kebanyakan penderita pedofilia menjadi korban pelecehan seksual pada masa kanak-kanak. (www.perempuan.com).

Anak sebagai korban dalam kasus pedofilia, secara jangka pendek dan jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan fisik dan mental. Gangguan fisik yang terjadi adalah resiko gangguan kesehatan. Saat melakukan hubungan kelamin-pun seringkali masih belum bersifat sempurna karena organ vital dan perkembangan hormonal pada anak belum sesempurna orang dewasa. Bila dipaksakan berhubungan dengan psk suami istri akan merupakan siksaan yang luar biasa, apalagi seringkali dibawah paksaan dan ancaman. Belum lagi bahaya penularan penyakit kelamin maupun HIV dan AIDS, karena penderita pedofilia kerap disertai gonta ganti pasangan atau korban.

Bahaya lain yang mengancam, apabila terjadi kehamilan. Beberapa penelitian menunjukkan perempuan yang menikah dibawah umur 20 th beresiko terkena kanker (kantong kering) leher rahim. Pada usia anak atau remaja, sel-sel leher rahim belum matang. Kalau terpapar human papiloma virus atau HPV pertumbuhan sel akan menyimpang menjadi kanker.

Usia anak yang sedang tumbuh dan berkembang seharusnya memerlukan stimulasi asah, asih dan asuh yang berkualitas dan berkesinambungan. Bila periode anak mendapatkan trauma sebagai korban pedofilia dapat dibayangkan akibat yang bisa terjadi. Perkembangan moral, jiwa dan mental pada anak korban pedofila terganggu sangat bervariasi. Tergantung lama dan berat ringan trauma itu terjadi.

Bila kejadian tersebut disertai paksaan dan kekerasan maka tingkat trauma yang ditimbulkan lebih berat. Trauma psikis tersebut sampai usia dewasa akan sulit dihilangkan. Dalam keadaan tertentu yang cukup berat bahkan dapat menimbulkan gangguan kejiwaan dan berbagai kelainan patologis lainnya yang tidak ringan. Dalam keadaan ini pendekatan terapi sejak dini mungkin harus segera dilakukan. Secara sosial, baik lingkungan keluarga atau lingkungan kehidupan anak kadang merasa diasingkan dengan anak sebaya dan sepermainan. Beban ini dapat memberat trauma yang sudah ada sebelumnya.

Melihat kenyataan kehidupan sehari-hari ternyata banyak anak Indonesia yang sering dibaikan haknya demi kepentingan nista dari orang dewasa. Pedofilia adalah salah satu contoh memilukan terabaikannya hak anak Indonesia. Anak adalah nyawa tak berdaya yang tak mampu menolak paksaan, deraan dan trauma dari orang dewasa. Padahal anak adalah modal terbesar dan harapan masa depan bangsa ini. Kaum Pedofilis harus segera sadar, dengan kenistaan yang hanya memburu kenikmatan sesaat itu ternyata dapat menghancurkan anak seumur hidupnya (www.wikimu.com)

Untuk itu, mulai saat ini seharusnya kita sudah mulai berfikir kembali bagaimana membuat formulasi yang terbaik untuk menghentikan kejadian ini untuk selanjutnya melindungi anak Indonesia dari ancaman segala bentuk kekerasan. Menyikapi kejadian ini, bagaimana sikap teman-teman sekalian?

Tiada gading yang tak retak...

Kamis, 20 November 2008

Akhirnya Dapat Award nih !!


- Put the logo on your blog
- Add a link to the person who awarded you
- Nominate at least 7 other blogs
- Add links to those blogs on yours
- Leave a message for your nominees on their


ini dia Pe-Er yang harus saya selesaikan dari SLIKERS...ohy makasih mas awardnya..

Alasan memilih nama domain soezack.blogspot.com : emm,nama yang cukup unik diberikan teman-teman saya dati saya SMP sampe kuliah sekarang

Alasan memilih theme yang di pake sekarang : disainnya bagus

Lima kegokilan yang pernah dilakukan :


a. Buat Graffiti di tempat-tempat umum,fyuhh...Bahaya Razia euii..
b. Hobi nginap di Laboratorium Kampus,huehuehue..
c. Berkenalan dengan dunia Hacking
d. Ketahuan sama dosen Titip Absen
e. Makan 3 menu sekaligus,alna lapar eui..

Bocoran isi dompet : saat tulis posting ini cuma ada Rp.15000,-..sisanya kartu ATM,Katu Mahasiswa,SIM,STNK,kartu nama orang-orang ganteng,bon pembayaran,..

Hufh, selesai juga Pe Er nya... hehehe..
emm..buat rekan-rekan yang harus menyelasaikan hal serupa,segera deh check nama-nama di bawah ini,mana tahu anda yang terpilih untuk mendapat award-nya..
1.http://noeqiah.blogspot.com
2.http://qorianiesme.blogspot.com
3.http://ther12k.blogspot.com
4.http://alfaizun.wordpress.com
5.http://idonbiu.blogspot.com
6.http://ratnanet.blogspot.com
7.http://fujiantoview.blogspot.com
8.http://www.chiko-bento.blogspot.com

Rabu, 19 November 2008

Kanibalisme Masa Kini (Sebuah Refleksi dari Tulisan Seorang Teman)!

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006), Kanibal memiliki arti bahwa orang yang suka makan tulang daging manusia. Jelas suatu definisi yang membuat bulu kuduk kita berdiri. Tetapi hal itu tentu pendapat yang keliru bagi seorang Sumanto.

Masih ingat kisah Sumanto, sang kanibal dari Purbalingga? Rupanya, nama pria asal Desa Plumutan Kecamatan Kemangkon itu bukan hanya diasosiasikan dengan setiap perbuatan kanibalisme. Tetapi juga telah memberi ilham bagi penyusun RUU KUHP (http://www.hukumonline.com).

Nama Sumanto mendadak menjadi pembicaraan publik seiring terbongkarnya kasus pencurian mayat Nyonya Rinah dari kuburan Srengseng di Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon pada Januari 2003 silam. Belakangan terungkap, bahwa Sumanto juga telah memakan mayat Nyonya Rinah, 16 jam setelah nenek berusia 81 tahun itu dikubur. Terungkap pula, bahwa Nyonya Rinah adalah mayat ketiga yang disantap Sumanto, selama ia memperdalam ilmu kesaktian.

Pada Juni 2003, PN Purbalingga menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara kepada Sumanto. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pun menguatkan vonis tersebut. Upaya Sumanto melepaskan diri dari jerat hukum gagal setelah Mahkamah Agung menolak permohonan kasasinya (Putusan No. 1979 K/Pid/2003).

Kasus Sumanto ini ternyata kemudian mengilhami dari rencana lahirnya suatu produk hukum baru. Dimana dalam acara sosialisasi RUU KUHP di Hotel Sahid Jaya, 23-24 Maret 2008 lalu terungkap bahwa kasus Sumanto telah mendorong pembuat undang-undang untuk menyusun suatu klasifikasi tindak pidana baru.

Ternyata Sumanto tetap tidak meninggalkan “profesi”nya sebagai seorang “kanibal”, karena alih-alih untuk mengisi acara dan meningkatkan “rate” empat mata di Trans TV pada tanggal 29 Oktober 2008, justru kejadian menyebabkan acara ini “dibredel” oleh Komisi Penyiaran Indonesia (lihat di Tukul “tersandung” Kodok ).

Pada awalnya kanibalisme pada manusia terjadi dalam situasi yang sulit, misalnya nelayan yang karam dan terdampar di suatu kepulauan yang terpencil, dimana disana mereka sudah tidak dapat lagi menemukan makanan dalam bentuk apapun, karena itu merupakan satu satunya cara untuk “survive”, atau juga terdapat pada kasus2 untuk tujuan ritual-ritual tertentu.

Tapi biarlah Sumanto adalah seorang Sumanto, anjing menggonggong kafilah jangan berlalu. Namun jika mengamati apa itu “kanibalisme”, justru saya terusik dan tertarik untuk melihat dari sisi yang berbeda. Karena apa, sekarang di negeri kita sesungguhnya sangat banyak “tragedi” serupa terus berlangsung dalam kondisi yang berbeda, seperti yang terjadi pada seorang guru yang baik hati seperti mas Sawali

Kondisi kanibalisme yang saat ini berlangsung memang cenderung “halus”, tidak terlihat sebagai upaya kekerasan dan pemaksaan yang harus sampai mengeluarkan darah atau menyebabkan kepada kematian, tetapi, secara tidak langsung, justru kondisi ini akan menjadi “duri dalam daging” dan hidup bagaikan seekor “lintah” yang terus menerus menghisap darah, hingga sang korban terlihat pucat, sakit dan akhirnya …selesai.

Uhh..sungguh kondisi yang sangat mengenaskan, semoga hal ini tidak terjadi pada diri kita dan rekan-rekan sekalian…Tuk Mas Sawali, saya minta maaf bukan untuk bermaksud “mengekspose beban” dan membangkitkan luka lama...tapi hal ini hanya serta merta hanya sebagai suatu refleksi bagi kita sekalian.

Apakah ada teman-teman yang pernah menjadi korban dari “kanibalisme”? Silahkan komentar dan berbagi kisah disini???
Tiada gading yang tak retak …

Selasa, 18 November 2008

Friendster (fs) Bermasalah..

Beberapa teman saya pengguna friendster curhat kepada saya karena ada beberapa content FS yang hilang (salah satunya pada bagian "Link Friends").Sepertinya permasalahan yang dihadapi FS saat ini cukup serius.Walaupun sudah maintenance terhitung pada 14 Nov 2008 sampai sekarang memang masih bermasalah.
Selama 2005 saya bergabung di FS Mungkin sudah banyak kali terjadi error pada FS dan sepertinya ini yang terparah menurut saya.Sangat disayangkan si administrator web tidak belajar memperbaiki kesalahan-kesalahannya terdahulu sampai sekarang.
Bukan tidak mungkin FS akan ditinggalkan oleh para anggotanya oleh karena disamping permasalahan error tersebut ditambah tidak amannya FS terhadap upaya Hacking.
Saya sarankan kepada teman-teman yang punya account FS untuk lebih responsif menghadapi hal ini dan segera mencari forum pengganti yang lebih baik agar anda tidak kehilangan teman-teman dunia maya anda.

Senin, 17 November 2008

Chauvinism Sang Kopral !

20 April 1889, di Kota Branau, Austria dari pernikahan seorang prajurit dan TKW pembantu rumah tangga lahirlah seorang laki2 yang kelak “mewarnai” dunia karena kekejamannya. Siapa lagi kalau bukan ADOLF HITLER.

Dalam buku The Mass Killers of The Twentieth Century, diurai secara garis besar sepak terjang sang penguasa namun berpangkat kopral. Dimana pada awalnya Hitler remaja bercita2 menjadi seorang artis dengan mengikuti semacam ajang penemuan bakat : Academy of Fine Arts sebanyak 2 kali, namun selalu gagal. Akhirnya pada tahun 1913 ia pindah ke Munich, dan bekerja sebagai tukang cat dan drafter teknik.

Tahun 1914, pecahlah Perang Dunia (PD) I, dimana Hitler bergabung sebagai sukarelawan pada AD Jerman, hingga ia mendapatkan Gelar yang sangat bergengsi sebagai prajurit, Iron Cross. Setelah perang berakhir, pangkatnya tetap saja Kopral dan ia menderita trauma akibat perang hingga harus dirawat di rumah sakit militer.

Singkat kisah, tahun 1919 sang Hitler bergabung dengan Partai Pekerja Jerman, yang kelak berubah nama menjadi Partai Sosialis Nasional (National Socialist Party /NAZI), dengan program partai yang sangat controversial : Pembersihan hak-hak sipil terhadap orang Yahudi dan menuntut pengusiran kaum Yahudi dari Jerman. Hitlerpun lantas membentuk “pasukan-pasukan badai” yang dinamai Sturmabteilung (SA)- Brownshirts, hingga akhirnya mereka melakukan upaya kudeta yang gagal dan Hitler ditangkap dan diadili. Semasa di dalam penjara, ia menulis karya yang sangat terkenal, walau tak pernah dipublikasikan hingga akhir hayatnya “Mein Kampf” (perjuanganku), yang merupakan otobiografi politik dan ulasan atas keunggulan Ras Arya serta ancaman kaum Yahudi.

Tanggal 30 Januari 1933, kuku Nazi semakin tajam, ketika Hitler ditunjuk sebagai kanselir. Gebrakan-gebrakan “spektakuler” langsung diluncurkan : Kaum Nazi yang dipenjara dibebaskan dan mendapat pengampunan penuh, kritikus-kritikus pemerintah dan Nazi ditangkap, pemerintah regional dibubarkan dan dibentuk kembali berdasarkan penunjukan sang “Fuhrer”, partai politik sayap kiri dilarang, Demokrasi dikebiri dengan partai tunggal, kaum Yahudi dan sayap kiri di berantas dari lingkaran birokrasi, uni perdagangan dibubarkan, Getapo (polisi rahasia Negara) dibentuk, kamp-kamp konsentrasi didirikan, pemberangusan terhadap buku-buku karangan kaum Yahudi, Marxis dan aliran “subversive” lainnya, dan “pogram-program” lainnya, hingga syahlah ia diangkat sebagai Presiden, kanselir dan panglima tertinggi angkatan bersenjata Jerman di tahun 1934, sehingga dimulailah babak baru pembunuhan lebih dari 60 juta jiwa manusia, hingga akhir hayatnya yang tragis (bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri pada tanggal 30 April 1945, 2 hari setelah pernikahannya dengan Eva Braun yang cantik dan seksi, yang juga bunuh diri dengan cara menenggak racun serangga).

Dalam harapan terakhir yang Hitler tulis sebelum ia bunuh diri, bahwa ia menyerukan pada Pemerintah Jerman “untuk menjunjung tinggi hukum ras sampai akhir hayat dan tetap mempertahankan sikap tanpa pengampunan bagi tahanan-tahanan dari penjuru dunia, terutama kaum Yahudi.

Kisah diatas jelas menggambarkan bahwa segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Termasuk Chauvinism yang merupakan suatu ajaran untuk menanamkan sifat patriotik, sifat ke”akuan”yg berlebih lebihan.

Kondisi seperti ini secara jujur harus kita akui masih terdapat di kalangan masyarakat kita. Masih ada sebagian kaum yang menganggap dirinya serba “super”, sehingga tidak mengakui keberadaan orang-orang yang berada disekitarnya. Masih adanya sifat dan atau sikap fanatisme yang berlebihan, baik itu dari sisi kesukuan, agama, ras ataupun antar golongan.

Untuk itu, mari kita belajar dari pengalaman-pengalaman, baik di “tubuh” kita sendiri maupun dari orang lain. Kita adalah satu…sama-sama manusia ciptaan Tuhan yang harus saling menghormati satu sama lain. Kira-kira kenapa Hitler begitu kejam? Apakah ada di orang Indonesia yang "kejam" seperti Hitler?

Tiada gading yang tak retak ...

Kamis, 13 November 2008

Tukul "tersandung" Kodok

Beberapa saat terakhir ini, dunia penyiaran Indonesia dikagetkan dengan pemberitaan tentang “pembredelan” beberapa acara yang sempat tayang di media elektronika, seperti sinetron yang beraura “sampah rumah tangga” sampai dengan “empat mata “ yang cukup kontroversial.

Hal ini menggelinding sejak Pemerintah menetapkan UU 32/tahun 2002 tentang Penyiaran, disitu diatur antara lain bahwa penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.

Dalam kasus si tukul, yang penghentiannya diberitakan melalui Siaran Pers KPI, Nomor: 23 /KPI/SP/11/08, 4 Nopember 2008, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan untuk menghentikan program Empat Mata yang tayang Senin hingga Jumat Pukul 21.00 di Trans 7. Keputusan ini diambil setelah sebelumnya, program Empat Mata telah menerima teguran sebanyak 3 kali. Teguran sebelumnya dilayangkan pada 5 Mei 2007, 27 September 2007 serta 25 Agustus 2008. Namun berdasarkan pemantauan KPI Pusat pada program Empat Mata yang tayang 29 Oktober 2008 episode Sumanto – Mantan Pemakan Mayat ditemukan adanya pelanggaran. Maka sesuai dengan Undang-undang Penyiaran, KPI memutuskan untuk menghentikan sementara program Empat Mata, mengingat adegan dalam program tersebut sangat tidak pantas dan melanggar SPS yang ditetapkan KPI.

Dalam program Empat Mata pada episode tersebut pada salah satu adegan menampilkan seorang bintang tamu memakan hewan hidup-hidup. Sehingga program ini dinilai telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) :

1. Pasal 28 ayat 3 yang berbunyi : lembaga penyiaran televisi dilarang menyajikan program dan promo program yang mengandung adegan di luar perikemanusiaan atau sadistis.

2. Pasal 28 ayat 4 yang berbunyi : lembaga penyiaran televisi dilarang menyajikan program yang dapat dipersepsikan sebagai mengagung-agungkan kekerasan atau menjustifikasi kekerasan sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pasal 36 yang berbunyi : lembaga penyiaran dilarang menyiarkan program yang mendorong atau mengajarkan tindakan kekerasan atau penyiksaan terhadap binatang.

Selain itu juga, pada Pasal 36 (5) dan (6) UU Penyiaran dijelaskan bahwa isi siaran dilarang:

a. bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong;
b. Menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalah-gunaan narkotika dan obat terlarang; atau
c. Mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan.

Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional.

Menyimak berbagai ulasan diatas, masalah ini sesungguhnya bukanlah soal pengkebirian terhadap alat kelamin penyiaran, tetapi kita sudah selayaknya berfikir secara jernih. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat timur yang terkenal dengan adab, tata karma dan sopan santunnya. Sehingga apapun yang diperbuat oleh media massa (khususnya) tentu harus membuat karya yang bertanggung jawab, mengandung nilai-nilai positif dan mengacu pada koridor yang telah ditetapkan. Tidak hanya sekedar untuk meningkatkan “rating” atau “oplah” belaka”.

Kita sepatutnya juga harus mengucapkan terima kasih kepada KPI yang berani telah bertindak tegas untuk menegakkan aturan main. Mari kita jadikan kasus Tukul ini sebagai suatu pembelajaran bagi media massa lainnya. Dengan catatan hendaknya tidak membunuh karakter dari si Tukul, melainkan “mengejar” dalang kreatif acara itu.

Bagaimana tanggapan kawan?
Ditunggu konsistensi dan komitmen anda selanjutnya bung KPI…

Tiada gading yang tak retak …


Selasa, 11 November 2008

Pemilihan Kepala Daerah (Sebuah Renungan…….)


Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu), bahwa yang dimaksud dengan Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Selanjutnya Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang lazimnya disebut Pilkada adalah Pemilu untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pilkada berlangsung sebagai tindaklanjut dari bergulirnya era reformasi yang menghasilkan keinginan untuk menerapkan suatu proses demokrasi yang sesungguhnya dan direspon melalui Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, walaupun berdasarkan UU tersebut secara umum Pilkada belum termasuk dalam apa yang didefinisikan sebagai “Pemilu”. Barulah sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, Pilkada dimasukkan dalam “Pemilu”, sehingga secara resmi bernama Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Berbicara tentang Pilkada langsung, bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, peserta Pilkada adalah pasangan calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Ketentuan ini selanjutnya diubah melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa peserta pilkada juga dapat diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik (sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah kursi DPRD atau 15% (lima belas persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan), atau perseorangan yang didukung oleh sejumlah orang yang memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang.

Berkaitan dengan berbagai hal diatas, jika kita melihat perkembangan pelaksanaan demokrasi di Indonesia bahwa sejak digulirkannya Regulasi Pemerintahan Daerah yaitu UU Nomor 5 Tahun 1974, UU No 22 Tahun 1999, UU 32 tahun 2004 hingga UU 12 Tahun 2008, telah terjadi berbagai perubahan sistem dalam penentuan kepala daerah, baik itu melalui penunjukan, pemilihan kepala daerah yang melalui pemilihan (keterwakilan) di jalur parlemen (DPRD) sampai dengan pemilihan langsung oleh rakyat, yang tentunya semua itu menimbulkan berbagai konsekuensi.

Pada sistem penunjukan, memang terkesan kurang demokratis dan dapat dianggap sebagai ajang “penanaman kuku”, rent seeking dll, walaupun juga memiliki sisi positif yaitu terjadinya harmonisasi dan sinkronisasi antara yang menunjuk dengan yang ditunjuk, tidak memunculkan “raja-raja kecil di daerah”, sangat legitimate, tidak membutuhkan cost yang besar serta tidak menimbulkan konflik horizontal.

Pada sistem keterwakilan, dimana KDH memiliki posisi “tawar” yang kuat, karena dia di dukung oleh kekuatan dominan di parlemen, cukup demokratis, tidak menimbulkan konflik horizontal, tidak membutuhkan “cost” sebagaimana pada pilkada langsung dll. Namun disisi lain, dapat menimbulkan rakyat tidak dapat menentukan pemimpinnya secara langsung, campur tangan yang cukup kuat dari kekuatan politik, menambah pundi-pundi keuangan wakil rakyat, dapat menimbulkan “kesewenang-wenangan” untuk melakukan “impeachment” dll.

Pada sistem pilkadasung, jelas sangat demokratis, rakyat dapat memilih pemimpinnya secara langsung ( walaupun melalui proses-proses tertentu seperti di usung oleh kekuatan parpol, kecuali calon independen), memiliki legitimasi yang kuat. Selain itu sisi negatif dari sebuah pilkadasung juga cukup mengkhawatirkan, antara lain terjadinya polarisasi dan konflik horizontal di lapisan masyarakat maupun birokrat, memunculkan “perasaan” sebagai raja-raja kecil, membutuhkan cost yang sangat besar baik itu dana pribadi (“membeli” bendera, biaya kampanye, belanja tim sukses dll) maupun dukungan dana APBN/APBD.

Dari berbagai sistem di atas, tentu kita semua sebagai insan yang mencintai negara dan bangsanya, berharap agar apapun pola dan sistem pelaksanaan demokrasi yang ada di Indonesia, khususnya dalam hal sistem penentuan pemimpin, baik negara maupun kepala daerah hendaknya lebih menghasilkan manfaat positif dibandingkan dengan mudharat (dampak negatif) yang bakal kita terima, sembari senantiasa untuk selalu menanamkan pendidikan politik kepada rakyat. Bagaimana menurut anda ???

Tiada gading yang tak retak ...

Minggu, 09 November 2008

Kamu Pecandu Rokok?

i227.photobucket.com/albums/dd198/k2i5e7k8i7e/smoking85wb4qa2it.gif

Buat kamu yang sampai detik ini belum bisa menghentikan kebiasaan rokok, ada baiknya untuk "SEGERA KLIK INI"untuk mendapatkan buku gratis berisikan kiat-kiat sukses untuk menghentikan kebiasaan anda tersebut.
Telah kita ketahui bersama banyak efek negatif yang bisa ditimbulkan dari bahan-bahan rokok tersebut bagi kesehatan kamu.Tidak ada kata terlambat.Kalau kamu masih saja merokok itu sama juga bukan hanya merugikan anda tapi orang disekitar anda juga akan terkena efek negatif dari asap rokok anda.Ada Beberapa situs yang bisa kamu kunjungi berkaitan dengan usaha menghentikan kebiasaan tersebut,diantaranya:
1.www.stopmerokok.com
2.www.stop-rokok.blogspot.com
3.www.stop-merokok.blogspot.com

Sabtu, 08 November 2008

Jalanan Kota Medan Payah..

Sepertinya saya memang wajib untuk posting keadaan jalan-jalan yang ada di kota medan,.
sungguh sangat disayangkan,Medan yang termasuk kota besar di Indonesia masih memiliki jalanan yang tidak mulus,.banyak lubang-lubang yang sangat membahayakan penggunanya,.fyuhh...mesti sampai kapan warga Medan bersabar untuk menghadapi masalah ini setiap tahunnya,.Pajak dikutip terus,tapi pelayanan seperti ini adanya(sangat prihatin)
Lebih parahnya kalau medan sudah diguyur hujan,sudahlah,.lubang-lubang yang tadinya sudah memang DANGER,menjadi DANGER++(plus-plus),lubang-lubang tadi seperti kubangan air,.
Beberapa jalan yang sudah saya survei langsung,jalan-jalan tersebut diantaranya:
JL.K.L Yos Sudarso (sepanjang Medan-Belawan)
JL.Mongonsidi
JL.Sekip
JL.Bilal
JL.Gatot Subroto

mungkin akan bertambah lagi jalanan yang rusak..
Siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini?
Apakah daerah lain juga demikian?

Kampanye Online, Mengapa Tidak?


Kehidupan manusia di era yang serba canggih ini memang terasa sangat dimanjakan. Mulai dari berita, berbelanja, menyaksikan entertainment sampai kampanye politik-pun bisa dilakukan secara online.

Seperti halnya pemberitaan dari detikinet.com dimana kampanye beberapa partai oposisi di negeri jiran Malaysia marak dilakukan via internet. Hal ini dilakukan karena media tradisional seperti koran dan televisi kebanyakan dikontrol pemerintah dan hanya mau memberitakan kebaikan partai berkuasa semata. Hal ini dilakukan juga dalam rangka kampanye untuk menggaet dukungan rakyat pada partai berkuasa. Maka tak heran, partai oposisi pun jarang mendapat perhatian dari media tradisional tersebut. Namun dengan adanya internet, kampanye politik tandingan tetap bisa dilakukan, utamanya untuk menjangkau kalangan muda dan berpendidikan.

Hal ini juga dilakukan oleh mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang berkampanye via blog dan video situs untuk menggalakkan dukungan. Sementara partai oposisi lainnya juga tak ketinggalan beramai-ramai membuat berbagai situs kampanye.

Kondisi serupa juga dilakukan oleh Pemenang Pilpres USA Barack Obama yang sangat didukung oleh penggiat teknologi informasi, khususnya mereka yang berkecimpung di Silicon Valley, wilayah AS yang identik dengan pengembangan teknologi. Dikutip detikINET dari AFP, Kamis (6/11/2008), Obama pun dijuluki sebagai 'presiden teknologi' karena diharapkan jadi presiden pertama yang benar-benar fokus pada pengembangan teknologi.

"Obama menyukai teknologi dan bagian penting dari suksesnya adalah karena ia memakai teknologi dengan efektif. Hal itu menjadikannya "presiden teknologi'," kata analis teknologi Rob Enderle dari Enderle Group yang bermarkas di Silicon Valley.

Berbagai harapan pun ditumpukan pada Obama. Pria berdarah Kenya yang pernah tinggal di daerah Menteng Jakarta ini antara lain diharapkan mempertahankan netralitas internet dan memperluas jaringan broadband pada semua orang Amerika. Dan Obama tampaknya siap memenuhi harapan tersebut. Dalam salah satu pidato, Obama menyatakan salah satu prioritas utamanya adalah pemanfaatan teknologi dalam kebijakannya.

Belajar dari pengalaman Negara jiran Malaysia dan Negara Super power Amerika Serikat, saat ini situasi politik di negara kita cenderung "memanas". Semua orang yang memiliki kepentingan dan terlibat dalam politik praktis sudah mulai melakukan "show of force". Sampai-sampai mata kita seakan "kelilipan" melihat pemandangan kota. Spanduk, baleho, iklan, poster dll terpasang secara semrawut. Dan yang ironisnya, setelah hajatan selesai, semua kelengkapan pendukung kampanye itupun berserak dimana-mana.

Saya membayangkan kalau kondisi ini berlangsung di Indonesia, wuahh, akan luar biasa. Karena secara tidak langsung, kita sudah mulai memperkenalkan dan menggalakkan dunia TI yang memang sudah bukan barang mewah lagi, melainkan sudah suatu kebutuhan primer. Selain itu kampanye online juga tidak akan menimbulkan ekses negatif di lingkungan masyarakat, seperti, konflik horizontal antar pendukung, menciptakan efektifitas dan efisiensi sumber daya, mencegah money politik dll.

Mereka benar-benar memahami makna dari suatu komunikasi, termasuk komunikasi politik. yang bukan hanya apa yang ada dalam benak kita....komunikasi konvensional. Kita berharap orang-orang "diatas" sudah mulai melakukan perubahan (sebagaimana slogan Obama) memikirkan secara dini rencana penerapan TI, sebagai salah satu "rule" dalam suatu pemilihan umum.

Tiada gading yang tak retak....

Kamis, 06 November 2008

PR dari Bung IFOELL


Langsung aja ya teman2 ku semua...
Dq cb langsung njawab PR pertama dari bung Ifoell !

Alasan pemilihan nama "Nyante Aza Lae" :
1. Dq adalah orang Indonesia yang terlahir di Palembang, namun kemudian mengabdi di tanah Batak. Karena itu dq mencoba mengadaptasikan diri dengan budaya Batak antara lain salah satunya dengan menggunakan kata “lae”.
2. Lae adalah sebutan/panggilan kehormatan dari seseorang laki-laki buat laki-laki lain. Secara harfiah lae artinya ipar, buat kaum perempuan jangan khawatir..tetap juga disapa dan dihormati, karena kita harus saling menghormati satu sama lain. Okkk
3. Klo Nyante Aza, ya maksudnya nyantai ajalah…g usah dimasukin ke hati…apalagi ya…pokoknya itulah.

Sepuluh Fakta tentang Nyante Aza Lae :
1. Panggilanku Aan…, lahir di Palembang, 080175, dibesarkan di Palembang mpe tahun 93. Keluarga kami cukup bersahaja dan “rame”, yaitu 4 laki-laki, dan 4 perempuan, dq lah sebagai penutupnya (anak bungsu niy), tp jamin lho wlo bungsu tp g manja koq.
2. Paling suka main domino, duduk berempat, bikin dua pasang…nah paling mantap tuh, tp g suka melanggar pasal 303 KUHP. Klo ada yg mo ngajak main ayoo, ta’ tunggu.
3. Pada dasarnya hobby banget sama dunia IT, tp g ahlinya. Sekedar tau sedikit aja. Sangat terbuka masukan dari temen-temen yg mo bantuin.
4. Thn 97 akhir, dq diperintahkan dari “atas” tuk mengabdi sebagai pelayan masyarakat di Kota Sibolga.
5. Lagi demen belajar n mengasah pemikiran di bidang kebijakan publik.
6. Status dah menikah, dgn 3 orang putra-putri. Anak yg pertama laki-laki umur 6 thn (kelas 1 SD), kedua laki-laki juga umur 1,7 th, dan pada 201008 kembali kami mendapat Anugrah berupa seorang putri. Alhamdulillah…Insya Allah 3 aja deh.
7. Makanan idola PEMPEK, g suka ikan laut yg berbadan tebal, g suka makanan/sayuran yg pake santan, lebih suka yang bening-bening aja…. Semua pada suka yang bening khan?
8. Paling susah ngilangin kebiasaan merokok. Bahkan klo sedang puasa dan sedang dalam perjalanan, “buka” puasa duluan pake rokok!!! Ngebul terusss, padahal udah banyak cara tuk ngilangin kebiasaan merokok, tp g mempan juga…Tlg dunk bantuan temen-temen..please…
9. Kebiasaan tiap malam yang sulit ditolak………nahhh, jangan ngeres dulu! Apa yaa, ndongengin, mbacain cerita, doa dll buat anak tercinta.
10. Tujuan awal ngeblog adalah melatih diri tuk mengkritisi berbagai kebijakan public dalam bentuk tulisan, tp memang hrs dq akui bahwa dq masih dalam taraf belajar dan terus belajar, jadi maklum aja yah klo kurang pas.

Akhirnya PR dah selesai, makasih atas kepercayaan dan Friendsign dari bung Ifoell. Sebagai wujud ungkapan terima kasih dq TUK SEMUA TEMAN-TEMAN PENGUNJUNG BLOG, ijinkan dq tuk mempersembahkan Award yang sederhana ini....



Selanjutnya, maaf (g bermaksud diskriminatif), secara khusus dq dedikasikan Award ini kepada :
Arief Om
Budi MD Lae
Budi T Lae
Dedy IB
Dien Mas
Erik Mamang
Ezza Bibik
Fahri Lae
Gabe Lae
Ifoell Bung
Ielfa Ito
Ipoenk Lae
Liem Mamang
Ricky Lae
Robert Lae
Sawali Mas
Sembiring Lae
Seno Mas
Thoib Lae
Wiran Mas

Semoga berkenan. Trims

Tiada gading yang tak retak...

Selasa, 04 November 2008

Calon Pemimpin/ Pemimpin Idaman Rakyat !


Dari berbagai pemberitaan media yang berkembang akhir-akhir ini, wacana suksesi kepemimpinan baik lokal maupun nasional menggelinding laksana “snowball”. Semua orang berupaya menampilkan performance yang terbaik, semua photo, gambar-gambar, maupun visualisasi yang terpampang pada baleho, spanduk maupun iklan di media cetak ataupun elektronik nampak tersenyum dengan ramahnya. Semua itu dilakukan adalah untuk mewujudkan kepentingan politiknya, yang di dalam arti sempit adalah langkah dan strategi untuk meraih dan merebut kekuasaan.

Namun di balik itu semua, (bukan bermaksud apripori) selain senyum dan keramah tamahan yang merupakan bagian dari ibadah itu adalah apakah semua yang dilakukan itu merupakan hal yang ikhlas dan murni (dari lubuk hati mereka yang paling dalam?). Jawabannya tentu mereka sendiri dan Sang Penguasa Alam yang mengetahui.

Politik tetaplah politik, karena semua pasti akan jelas terungkap setelah roda waktu terus berjalan. Berbagai “penampakan” dinamika sikap terjadi setelah usainya “peperangan”. Ada yang benar-benar konsisten akan “senyum dan keramah tamahannya”, namun ada pula yang menampakkan “keasliannya”, khususnya bagi mereka yang kalah dalam “peperangan”. Mereka berperan ibarat oposan yang seakan tidak pernah mau menerima kebijakan apapun yang dilakukan oleh sang “pemenang”. Meminjam istilah pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali yang menyatakan bahwa dengan mudah orang-orang yang kalah mengevaluasi dan memberi nilai pada kepemimpinan orang yang terpilih dan seakan-akan merekalah guru besarnya.

Seperti diketahui Kepemimpinan merupakan suatu upaya mempengaruhi kegiatan pengikut (bawahan) melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu (Gibson, Ivanchevich, & Donnelly, 1995). Dari pengertian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu hubungan antar individu yang tertuju pada faktor kekuasan dan pengaruh. Ketika seorang individu berusaha mempengaruhi perilaku individu lainnya dalam suatu kelompok tanpa menggunakan bentuk paksaan, maka usaha ini dapat didefinisikan sebagai kepemimpinan.

Didalam teori kepemimpinan, Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seseorang pada dasarnya adalah :
1. Kepemimpinan Transaksional
Adalah sebuah imbalan untuk mendapatkan kepatuhan (Bass, dalam Yukl, 1994). Dalam menggunakan gaya transaksi, pemimpin bersandar pada contingent reward leadership (imbalan) dan management by exception (hukuman).
Kepemimpinan berdasarkan imbalan merupakan suatu bentuk pertukaran aktif dan positif antara pemimpin dan bawahan, bawahan diberi imbalan atau dihargai atas tercapainya tujuan yang telah disepakati. Imbalan diberikan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Sedangkan kepemimpinan berdasarkan hukuman merupakan transaksi aktif dan pasif antara pemimpin dan bawahan (Hater & Bass, 1988), dengan cara kritik, instruksi dan lain-lain.
2. Kepemimpinan Transformasional
Transformasi diartikan sebagai suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Pemimpin transformasional berusaha mentransformasi dan memotivasi para pengikut dengan: (a) membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil suatu pekerjaan, (b) meminta individu mementingkan kepentingan tim di atas kepentingan pribadi, dan (c) mengubah tingkat kebutuhan (Hirarki Maslow) bawahan atau memperluas kebutuhan bawahan.

Berdasarkan gaya kepemimpinan tersebut, sudah selayaknya Calon Pemimpin dan atau Pemimpin yang saat ini sedang “beredar”, untuk mulai berfikir secara reformis, yaitu melakukan perubahan mindset untuk selalu berusaha meningkatkan perhatian, memberi stimulasi intelektual dan memberi inspirasi pada bawahan untuk lebih mementingkan kepentingan yang lebih besar di atas kepentingan kelompok atau pribadi semata.

Suatu studi yang dilakukan Rowley pada perusahaan besar sekelas Microsoft (dalam Kasali, 2008) ditemukan bahwa pikiran-pikiran otomatik dan kebiasaan yang dibentuk oleh core belief (apa yang kita percayai, otomatis membentuk kita) adalah termasuk salah satu hal yang sangat dibutuhkan bagi calon pemimpin. Dalam studi tersebut hasilnya sungguh mengejutkan, yaitu bahwa tidak semua pemimpin memiliki percaya diri yang kuat dan tidak semua pemimpin itu “menjadi”, melainkan dibentuk orang lain ( karena pemberian berupa jabatan, yang itupun bukan karena kinerja, tetapi karena upaya kelompok massa, atau keluarga seseorang), dan menurut JC Maxwell, pemimpin demikian disebut sebagai pemimpin terendah.

Kondisi seperti ini banyak terjadi di negeri kita, mereka senantiasa mencari kompensasi untuk menutupi kekurangannya. Dengan berbagai dalih mereka menciptakan program dan kegiatan yang sesungguhnya tidak sinkron dan realistis jika dikaitkan dengan tugas pokok yang diembannya, sehingga alhasil pelaksanaan tugas tidak berjalan secara optimal.

Pemimpin yang percaya diri akan memiliki keteguhan dan merasa mampu menyelesaikan tugas dengan berhasil, karena mereka berkompeten dan tahu apa yang harus dilakukan. Kompetensi yang tanpa didukung core belief yang kuat sama dengan orang yang membangun rumah di atas pasir (Kasali, 2008).

Semua hal diatas sesungguhnya cukup terkait dengan gambaran tentang kepemimpinan yang ada di negeri kita, sehingga sangatlah tepat kalau mulai saat ini kita mereform diri dan lingkungan kita untuk tidak terlibat dalam kehidupan yang penuh “kompensasi” negatif, seperti menonjolkan sikap asal bapak senang, sikap menjilat pimpinan, sikap “nggeh-nggeh” dan lain-lain.

Kondisi ketidakpercayadirian ini secara implisit terlihat dari alotnya penggodokan RUU Pemilu Presiden dan Wapres. Berbagai cara dilakukan oleh kekuatan politik untuk berusaha menjegal lawan politiknya, seperti soal penentuan syarat pendidikan bagi capres, syarat perolehan suara untuk pengajuan pasangan calon dari parpol/gabungan parpol dan lain-lain. Kecemasan ini bermula karena sang pemimpin/calon pemimpin tidak mempunyai kekuatan emosional yang memadai, mereka (seperti) tidak menyadari bahwa apun yang terjadi dalam hidup ini adalah keseimbangan, antara inteligensi, emosional dan sikap moral. Tidaklah berlebihan dan sangat kemungkinan jika mereka kemudian “menitipkan” kecemasan itu secara simultan dan hierarkies kepada para pendukungnya untuk ”bersuara keras” memaksakan kehendak sempitnya.

Di era globalisasi yang penuh tantangan ini, bangsa kita seharusnya sudah mulai berfikir secara global dan dinamis, dengan menghilangkan sikap orthodoks yang menggiring kita berfikir secara skeptis. Sudah saatnya juga kita berfikir secara objektif, serta mengedepankan kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan pribadi.

Tiada gading yang tak retak .......

Minggu, 02 November 2008

PR untuk rekan-rekan blogger

Ada baiknya untuk kita pahami sejenak mengenai peraturan yang harus kita penuhi dan mungkin telah menjadi standar dunia bloger yang bertujuan mulia menurut saya yakni untuk mengenal dan mempererat silaturrahmi sesama blogger.
Adapun Beberapa Peraturan tersebut adalah :
1. Setiap Blogger harus memuat kembali peraturan ini di blognya
2. Setiap Bloger membuat 10 fakta/kebiasan tentang dirinya
3. Pada akhir penulisan 10 fakta tersebut, dilanjutkan untuk memilih sepuluh orang yang belum menuliskan fakta tentang diri mereka masing
4. Meninggalkan komentar untuk mereka yg ditandai dan undang mereka untuk membaca blog kamu.

Saya yakin setelah membaca postingan ini rekan-rekan tanpa disuruh lagi untuk membuat PR bisa langsung untuk membuatnya..

10 Fakta Tentang Aku..

Terinspirasi dari masukan yang telah diberikan oleh achiles97, ada baiknya saya agak narsis sedikit pada postingan kali ini untuk mengungkapkan 10 Fakta tentang saya,(hehehe), adapun diantaranya :
1. Muhammad Reza A.K.A Soezack(sujek), panggilan yang diberikan oleh teman-teman saya sejak SMP hingga menjalani kuliah saat ini. Makna dari panggilan tersebut saya juga tidak pahami, terjadi begitu saja,halah..
2. Futsal dan graffiti adalah kegiatan di luar kuliah yang sering saya lakukan.
3. Calon sarjana teknik elektro (saat ini sedang menjalani semester 7 di salah satu universitas negeri di medan)>>doakan cepat selesai yah tugas akhir saya..amin.
4. Sedang menjalani latihan skateboard bersama teman-teman yang ada di Bornok..Chayo Bornok.
5. Hingga saat ini masih diamanahkan menjadi vokalis di salah satu grup band indie Medan (doakan Sukses yah untuk buat album indie perdana)
6. Sangat gemar browse Friendster, Facebook, MySpace dan Blogger pastinya,.Ohh..ada lagi nih, saya juga sangat gemar chat pakai YM (Yahoo Messenger),.adakah yang sama kegemaran saya ini dengan rekan-rekan?hi..
7. Sangat sering bermalam di laboratorium kampus sama teman-teman teknik elektro dan NIIT
8. Metro Tv salah satu siaran Tv favorite saya.
9. Lagi senang banget sama dunia Kaskus
10. kagum sama ketegaran Bundaku dan Rolla Apnoza,perempuan yang banyak jasanya memberikan inspirasi bagi hidup saya.