
Cinta menurut Fromm adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam, sehingga diperlukan empat syarat untuk mewujudkannya yaitu : pengenalan, tanggung jawab, perhatian dan saling menghormati. Jika kita memiliki empat rasa ini, yakinlah hidup di dunia yang fana ini akan sangat terasa indah, tidak akan ada lagi saling tikam, saling gunting dalam lipatan, saling hasut, saling fitnah, saling bunuh dan lain-lain.
Saya pernah beberapa kali merasakan manisnya tebu cinta. Saat itu dikala saya masih remaja, tepatnya masih duduk di bangku SLTP, saya sudah mengenal cinta. Saking indahnya, serasa dunia milik berdua. Kalau tak jumpa, perasaan menjadi galau seakaan teriris sembilu. Yah, memang, hal itu tidak terelakkan karena sudah merupakan suatu proses alamiah dan wajar dari perkembangan psikologis manusia. Cinta seakan membutakan mata lahir dan mata bathin, intinya, tanpa cinta hidup takkan berarti.
Ternyata, kita masih sepele dalam menjaga kemerdekaan, betapa tidak pada tahun 1999 yang lalu kita kehilangan Timor Timur. Ditambah lagi dengan saat-saat ephoria reformasi dan otonomi daerah, beberapa daerah yang merasa "kaya" dan merasa mendapat "perlakuan yang tidak adil dari Pemerintah" mulai bersuara untuk "merdeka". Di tahun 2002 Pulau Sipadan-Ligitan pun lepas. Belum lagi berbagai property kita yang tergadai dan merupakan kado pahit di hari kebangkitan 100 tahun bangsa Indonesia.
Untuk itu, jika kita cinta kepada negara dan bangsa ini, saya berharap Pemerintah harus membaca postingan saya dan dapat lebih memperhatikan berbagai aspek yang menyangkut wilayah perbatasan, antara lain dimulai dengan memperhatikan pembangunan infrastruktur dan peningkatan akses, penggiatan kehidupan perekonomian, peningkatan pelayanan publik, penguatan keamanan dan keberadaan Angkatan Bersenjata dan lain-lain. Jika kita ibaratkan hal ini dengan cinta, masyarakat di perbatasan adalah kekasih kita, namun jika sang kekasih di sepelekan, dicuekin hingga akhirnya jablai, tentu sang kekasih akan berpaling kepada pihak-pihak yang benar-benar setia mendampinginya dalam suka dan duka...
Ingat...! Kita adalah bangsa yang besar, jangan beri kesempatan pihak-pihak lain untuk mengobok-obok kedaulatan bangsa kita. Kita harus menjadi bangsa yang kuat dan disegani. Kita harus punya Angkatan Bersenjata yang handal, profesional dan modern. Jangan cepat bangga dengan segelintir pesawat tempur sukhoi yang "korban lock", dengan segelintir F-16, konon lagi pesawat tempur "kebanggaan" sekelas A4 skyhawk, F 5 Tiger, tank amphibi tahun 1950-an yang macet-macet, kapal perang eks Jerman yang sudah uzur dan berkarat ??? Apakah kita ingin "cinta kita itu terlepas begitu saja"? Tentu tidak....
Saya hanya khawatir..kejadian "pahit di masa lalu"" akan terulang jika kita sepelekan semua ini..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar